Bensin beroktan 88 atau jenis premium saat ini hanya digunakan di 3
negara saja. Penggunaan premium dihindari karena dampaknya tidak baik
bagi lingkungan.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo
menegaskan, tidak mudah bagi pemerintah menghapus premium sebagai bahan
bakar di Indonesia. Meski dari spesifikasinya, tinggal 3 negara di dunia
yang masih menggunakan bahan bakar dengan oktan number 88.
"Di
dunia ini, tinggal 3 negara yang masih mempunyai bahan bakar oktan 88
dan 2 negara itu merupakan negara yang kalau dibandingkan dengan
Indonesia, termasuk miskin," kata Evita seperti dikutip dari situs
Kementerian ESDM, Kamis (28/4/2011).
Akan tetapi, Evita mengakui
pemerintah melakukan evaluasi apakah Indonesia masih pantas memiliki
bahan bakar premium yang beroktan 88. Evaluasi yang dilakukan tersebut,
terkait dengan kemampuan kilang Pertamina menyediakan pertamax untuk
seluruh SPBU, tanpa premium.
"Itu sedang dievaluasi, Tidak semudah itu," tambahnya.
Mengenai
kemungkinan untuk menaikkan harga premium seiring dengan naiknya harga
minyak dunia, Evita menjelaskan, hal itu belum bisa dilakukan. Banyak
hal yang menjadi pertimbangan pemerintah, sebelum menaikkan harga
premium. Meski demikian, pemerintah terus melakukan evaluasi mengenai
hal ini.
"Kita evaluasi 2 hari sekali. Setiap 2 hari sekali, kami
bertemu antara Kementerian ESDM, Pertamina dan BPH Migas untuk rapat
evaluasi harga bahan bakar," ungkap Evita.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Agus Martowardojo
menegaskan pemerintah akan menghapus BBM jenis premium dan juga tidak
akan memberikan subsidi untuk Pertamax. Kapan waktunya, masih sangat
tergantung dengan koordinasi kementerian energi sumber daya mineral
(ESDM) dan DPR.
Ia menegaskan, ada dua prinsip terkait pembatasan
BBM bersubisi. Pertama, premium secara bertahap yakni dihapus dari sisi
subsidi maupun produknya di pasaran. Kedua, tidak akan memberikan
subsidi untuk BBM jenis Pertamax yang selama ini sudah dijual sesuai
tingkat keekonomiannya.
"Kalau saya dua prinsip yang saya dijaga
memang secara bertahap dan pasti yaitu premium itu harus hapus,
keberadaan premium bertahap tapi pasti harusnya dihapus, hapus artinya
tidak diteruskan, pertama kali subsidinya, kemudian produknya, kan
oktannya juga kurang tinggi," katanya.
Pihak Pertamina juga menyatakan siap untuk menghapus peredaran bensin premium. Jika ini sudah menjadi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kamis
0 Tinggal 3 Negara Pakai Bensin Premium: RI dan 2 Negara Miskin Tinggal 3 Negara Pakai Bensin Premium: RI dan 2 Negara Miskin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Followers
About Me
- di2k
- seorang yang mempunyai cita-cita setinggi langit. dan yang tak pernah menyerah untuk meraih mimpinya tersebut
0 komentar:
Posting Komentar