TV
memang berfungsi sebagai media informasi, hiburan dan pendidikan. Tapi bila
hobi menonton TV dilakukan hingga menghabiskan waktu seharian, maka TV bisa
menjadi sumber berbagai penyakit
.
Beberapa
penelitian menemukan bahwa kebiasan berlama-lama duduk di depan TV bisa
berakibat buruk bagi kesehatan. Bila dilakukan secara tidak terkontrol dan
berlebihan, menonton TV bisa dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan fisik
dan mental.
Berikut
beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan kebiasaan menonton TV secara
berlebihan, seperti dilansir Lifemojo, Sabtu (16/4/2011):
1.
Peningkatan risiko obesitas dan penyakit jantung
Orang
yang menonton TV 4 jam atau lebih setiap hari kemungkinan meninggal akibat
penyakit jantung sebesar 80 persen. Menonton TV terlalu lama sama dengan banyak
duduk yang berarti tidak ada gerakan otot. Selain itu, kurangnya aktivitas
fisik akibat terlalu lama menonton TV bisa berakibat penimbunan lemak dan
kolesterol yang bisa memicu terjadinya obesitas dan serangan jantung di usia
muda.
Hal
ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan David Dunstan, PhD, kepala
laboratorium aktivitas fisik dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di
Victoria, Australia.
2.
Gangguan tidur
Terlalu
lama terkena cahaya dari pesawat TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin
otak, yang biasanya meningkat di malam hari saat pencahayaan mulai berkurang.
Menonton
TV terlaau lama terutama di malam hari dapat mempengaruhi irama alami tubuh,
membuat mudah terjaga, membuat tidur yang tidak teratur dan kelelahan ekstrim.
Pengurangan tingkat melatonin juga dikaitkan dengan pubertas dini pada anak
perempuan.
3.
Peningkatan risiko diabetes
Sebuah
studi 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association
menunjukkan bahwa risiko diabetes meningkat sebesar 14 persen untuk setiap 2
jam menonton TV dalam sehari.
Penelitian
lain yang dilakukan di tahun yang sama dan diterbitkan dalam jurnal Lipid
menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam per minggu 3 kali lebih
mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki yang
menonton TV kurang dari 1 jam setiap hari atau 7 jam per minggu.
Menurut
peneliti, semua peningkatan risiko ini dapat dijelaskan dengan meningkatnya
ngemil dan berkurangnya aktivitas terkait dengan duduk di depan TV.
4.
Attention Deficit Disorder (gangguan penurunan perhatian)
Pada
tahun 1970-an, seorang Profesor bernama Werner Halperin menyatakan bahwa
perubahan yang cepat dari suara dan gambar pada TV dapat mempengaruhi sistem
saraf pada anak muda dan dapat menyebabkan masalah perhatian.
Juga,
sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di University of Washington Child
Health Institute menemukan bahwa anak 3 tahun yang menonton TV dua jam per hari
20 persen lebih mungkin mengalami masalah perhatian pada usia 7 tahun daripada
anak yang tidak menonton TV.
5.
Gangguan penglihatan
Menonton
TV terlalu banyak tidak baik untuk mata, terutama saat menonton TV di ruangan
gelap. Fokus mata terlalu panjang pada setiap objek bisa menyebabkan ketegangan
mata.
6.
Pengurangan interaksi sosial
Menonton
TV dapat menggantikan interaksi sosial dengan teman dan keluarga, merampas
anak-anak berbagi ide dan perasaan dengan orang lain. Hal ini dapat
mengakibatkan berbagai fobia sosial.
sumber
:
http://health.detik.com/read/2011/04/16/140410/1618797/763/kontrol-kebiasaan-nonton-tv-bila-ingin-sehat?l991101755
0 komentar:
Posting Komentar