Liputan6.com, Jakarta: Untuk keempat kalinya, Indonesia gagal menjadi juara setelah menjejakkan kaki di partai final. Kali ini tim asuhan Alfred Riedl dikandaskan Malaysia. Meski menang 2-1 pada leg kedua, ambisi Indonesia dipatahkan Negeri Jiran yang di leg pertama unggul 3-0.
Kekalahan ini memunculkan pertanyaan apakah Riedl akan tetap di belakang kemudi timnas. Riedl sejatinya masih terikat kontrak hingga 16 bulan ke depan. Riedl juga tidak bisa dianggap gagal. Ia mampu membangkitkan tim Garuda hingga mencapai partai pamungkas dengan sangat meyakinkan—merebut lima kemenangan beruntun.
Namun, Riedl belum bisa memberi jaminan. "Semua tergantung bos—Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI). Yang pasti, kebijakan penuh ada di tangan pelatih. Di sepakbola tidak ada yang tak mungkin," kata Riedl seusai pertandingan, Rabu (29/12) malam.(DIM)
Kekalahan ini memunculkan pertanyaan apakah Riedl akan tetap di belakang kemudi timnas. Riedl sejatinya masih terikat kontrak hingga 16 bulan ke depan. Riedl juga tidak bisa dianggap gagal. Ia mampu membangkitkan tim Garuda hingga mencapai partai pamungkas dengan sangat meyakinkan—merebut lima kemenangan beruntun.
Namun, Riedl belum bisa memberi jaminan. "Semua tergantung bos—Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI). Yang pasti, kebijakan penuh ada di tangan pelatih. Di sepakbola tidak ada yang tak mungkin," kata Riedl seusai pertandingan, Rabu (29/12) malam.(DIM)
0 komentar:
Posting Komentar